PENDAHULUAN
Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii
de Man) adalah komoditas perikanan air tawar yang merupakan salah satu
kekayaan perairan Indonesia. Selain mempunyai ukuran terbesar
dibandingkan dengan udang air tawar lainnya juga mempunyai nilai
ekonomis penting karena sangat digemari konsumen baik dalam maupun luar
negeri terutama di Jepang dan beberapa negara Eropa.
Oleh
karena itu Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Departemen Kelautan
Dan Perikanan mencanangkan pada tahun 2003 Udang Galah ini menjadi
salah satu andalan komoditas ekspor.
PEMBESARAN
Sarana dan Fasilitas
Jenis
tanah yang cocok untuk pemeliharaan Udang Galah adalah tanah yang
sedikit berlumpur dan tidak poreous. Luas kolam yang digunakan dapat
bervariasi antara 0,2 s/d 0,1 Ha. Sebaiknya berbentuk empat persegi
panjang dengan kedalaman kolam antara 0,5 s/d 1,0 m. Dasar kolam harus
rata dan dibuat kemalir (caren) secara diagonal dari saluran pemasukan
sampai kesaluran pembuangan, hal ini memudahkan pemanenan. Kualitas air
yang masuk ke kolam harus baik dan bebas dari polusi.
Pengelolaan Kolam
Sebelum kolam ditebar udang galah, kolam sebaiknya dipersiapkan terlebih dahulu secara baik dengan cara :
Kolam dikeringkan terlebih dahulu kemudian dicangkul untuk menggemburkan tanahnya dan biarkan selama 3 s/d 5 hari.
Untuk
memberantas hama dan penyakit dasar kolam diberi kapur dengan dosis 50
s/d 100 gr/m2 , kapur dicampur dengan air kemudian disebarkan secara
merata keseluruh permukaan dasar kolam dan dibiarkan selama 2 s/d 3
hari.
Kemudian
kolam diisi dengan air mencapai kedalaman yang sudah ditentukan lalu
diberi pupuk organik berupa kotoran ayam sebanyak 5001.000 gr/m2 dengan
maksud untuk menumbuhkan pakan alami.
Teknik Pemeliharaan
Benih Udang yang siap dipelihara dikolam adalah benih udang stadia juwana (juvenil / udang muda) atau tokolan. Pememliharaannya dapat dilakukan dengan dua cara :
Monokultur
Pemeliharaan
secara monokultur adalah pemeliharaan udang di kolam tanpa dicampur
ikan lain. Padat penebaran sebanyak 5 s/d 10 ekor/m2 bila pemberian
pakan tidak intensif dan 20 s/d 30 ekor/m2 bila pemberian pakan secara intensif.
Polikultur
Pemeliharaan
secar polikultur adalah pemeliharaan udang dikolam disatukan dengan
ikan lain. Adapun ikan yang dapat dibudidayakan bersam udang adalah
Ikan mola, ikan tawes, ikan nilem, dan ikan ”big head”. Padat
penebaran udang galah sebanyak 1 s/d 5 ekor/m2 ukuran tokolan,
sedangkan padat penebaran ikan 5 s/d 10 ekor/m2 ukuran 5 s/d 8 cm.
Selama pemeliharaan dapat dilakukan pemupukan susulan setiap 2 s/d 3
minggu dengan pupuk urea 3 s/d 5 kg dan TSP 5 s/d 10 kg/Ha kolam.
Pemberian Pakan
Selain
makanan alami, selam pemeliharaan udang galah perlu diberikan pakan
tambahan berupa pellet udang dengan kadar protein 25 s/d 30 % karena
makanan alami yang tersedia tergantung pada tingkat kesuburan perairan
kolam. Pada pemeliharaan secara monokultur jumlah pakan tambahan yang
diberikan mulai 20% menurun sampai 5% dari berat badan total populasi,
dengan frekuensi pemberian 4 s/d 5 kali sehari. Sedangkan pada
pemeliharaan polikultur jumlah pakan tambahan yang diberikan mulai 6%
menurun sampai 3% dari berat badan total populasi, dengan frekuensi
pemberian 4 s/d 5 kali sehari.
Pemanenan
Pemanenan udang galah dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
Panen Total
Panen
Total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam secara total sehingga
produksi total dapat segera diketahui. Kerugian sistem ini adalah yang
masih kecil ikut dipanen serta dapat membuang air yang kaya akan
organisme dan mineral.
Panen Selektif
Panen
Selektif dilakukan dengan menggunakan jaring tanpa harus mengeringkan
kolam, yang tertangkap hanya udang ukuran tertentu saja. Pemanenan
selanjutnya tergantung kepada tingkat pertumbuhan udang. Kerugian
sistem ini adalah banyak membutuhkan tenaga dan bila ada ikan predator
tidak dapat dibersihkan dari kolam.
Predator dan Penyakit
Predator
Predator pada pemeliharaan udang galah dikolam adalah beberapa jenis ikan seperti catfish (lele lokal) dan Snakehead,
burung dan ular. Kepiting merupakan pengganggu karena hewan tersebut
dapat melubangi pematang kolam. Untuk mencegah masuknya hewan predator
, pada saluran pemasukan air dipasang saringan dan disekeliling
pematang dipasang net setinggi 60 cm.
Penyakit
Penyakit yang banyak menyerang udang galah adalah ”Black Spot”
yaitu penyakit yang diakibatkan oleh bakteri dan kemudian diikuti oleh
timbulnya jamur, penyakit ini dapat mengakibatkan kematian dan
menurunya mutu udang. Untuk mencegah penyakit yang diakibatkan oleh
bakteri ini dapat menggunakan obat antibakterial yang diberikan secara
oral melalui pakan.
Timbulnya
penyakit pada udang biasanya disebabkan oleh kualitas air pada kolam
kurang baik. Hal ini biasanya diakibatkan oleh padat penebaran yang
terlalu banyak, rendahnya kandungan oksigen, pengaryh suhu serta
tingginya derajat keasaman (pH) sehingga dapat menimbulkan banyak
kematian.
Air
yang dipakai dalam pembesaran udang galah dalam kolam sebaiknya bebas
dari polusi dengan kandungan oksigen lebih dari 7 mg/l, suhu optimum27
s/d/ 300 C, derajat keasaman (pH) 7,0 s/d 8,5 dan kesadahan total
antara 40 s/d 150 mg/l.
0 komentar:
Posting Komentar