PENINGKATAN
MUTU BENIH IKAN NILA MELALUI PENERAPAN TEKNIK PERSILANGAN
Peningkatkan produksi budidaya
ikan nila antara lain dapat dilakukan melalui perbaikan kualitas
benih melalui persilangan atau persilangan. Persilangan dilakukan
dengan cara memijahkan antar kelompok populasi. Di Balai Budidaya
Air Tawar (BBAT) terdapat lima kelompok populasi nila yaitu
(nilah hitam Chitralada, nila hitam GIFT, nila hitam Lokal
("T69"), nila merah Pilipina, dan nila merah NIFI)
sehingga persilangan ini dilakukan antarwarna (merah dan hitam)
dan intra (hitam dan hitam). Persilangan antarwarna dimaksudkan
untuk menghasilkan benih nila berwarna merah dan persilangan
intra dimaksudkan untuk mendapatkan benih nila hitam, dengan
harapan kualitas benih yang dihasilkan akan lebih baik dari pada
benih turunan induknya.
Pada setiap persilangan tersebut,
dilakukan pengamatan pertumbuhan relatif, komposisi atau pola
warna, dan penampilan fisik Hasil pengamatan menunjukan bahwa
pada persilangan silang antara nila merah Filipina dengan nila
hitam GIFT (SPG) mempunyai pertumbuhan relatif yang lebih tinggi,
penmpilan fisik lebih baik dibandingkan dengan hasil persilangan
lain maupun dengan turunan nila merah Filipina itu sendiri. Pada
kombiasi SPG ini masih muncul benih nila hitam sebesar 11,3%.
Persilangan antara Chitralada dengan GIFT mempunyai pertumbuhan
relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil persilangan
lain maupun dengan turunan nila GIFT itu sendiri. Tetapi dari
segi penampilan fisik masih sedikit dibawah penampilan fisik nila
hitam GIFT.
Kebiasaan dan penyebaran
Ikan nila dilaporkan sebagai pemakan segala (omnivora), pemakan plankton, sampai pemakan aneka tumbuhan sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air.
Ikan ini sangat peridi, mudah berbiak. Secara alami, ikan nila (dari perkataan Nile, Sungai Nil) ditemukan mulai dari Syria di utara hingga Afrika timur sampai ke Kongo dan Liberia. Pemeliharaan ikan ini diyakini pula telah berlangsung semenjak peradaban Mesir purba.
Karena mudahnya dipelihara dan dibiakkan, ikan ini segera
diternakkan di banyak negara sebagai ikan konsumsi, termasuk di
pelbagai daerah di Indonesia. Akan tetapi mengingat rasa dagingnya yang
tidak istimewa, ikan nila juga tidak pernah mencapai harga yang tinggi.
Di samping dijual dalam keadaan segar, daging ikan nila sering pula
dijadikan fillet.
Nilai gizi
Ikan nila dan mujair merupakan sumber protein hewani murah bagi konsumsi manusia. Karena budidayanya mudah, harga jualnya juga rendah. Budidaya dilakukan di kolam-kolam
atau tangki pembesaran. Pada budidaya intensif, nila dan mujair tidak
dianjurkan dicampur dengan ikan lain karena memiliki perilaku agresif.
Nilai kurang bagi ikan ini sebagai bahan konsumsi adalah kandungan asam lemak
omega-6 yang tinggi sementara asam lemak omega-3 yang rendah. Komposisi
ini kurang baik bagi mereka yang memiliki penyakit yang berkait dengan
peredaran darah
jenis ikan nila
- Oreochromis niloticus baringoensis Trewavas, 1983
- Oreochromis niloticus cancellatus (Nichols, 1923)
- Oreochromis niloticus eduardianus (Boulenger, 1912)
- Oreochromis niloticus filoa Trewavas, 1983
- Oreochromis niloticus niloticus (Linnaeus, 1758)
- Oreochromis niloticus sugutae Trewavas, 1983
- Oreochromis niloticus tana Seyoum & Kornfield, 1992
- Oreochromis niloticus vulcani (Trewavas, 1983)
sumber : wikipedia.org
keyword
makanan ikan,penyakit ikan,ikan air tawar,jenis ikan,budidaya ikan,ikan hias,ikan laut,ikan indonesia,artikel perikanan,contoh artikel,laut indonesia,gambar makanan,ikan tuna,harga ikan,morfologi ikan,kolam ikan,memelihara ikan,ikan arwana,klasifikasi ikan,makan ikan,telur ikan,jenis ikan air tawar

1 komentar:
bisa dijadikan perbaikan gizi keluarga sekaligus peluang usaha
Posting Komentar