Pendahuluan
Koi Herpes Virus (KHV) merupakan jenis penyakit yang menyerang ikan koi dan ikan mas. Penyakit ini bersifat akut dan ganas serta dapat menyebabkan kematian ikan secara massal dalam waktu yang relatif singkat.
Penyakit
ini umumnya menyerang ikan mas dan koi ukuran konsumsi, terutama yang
dipelihara secara intensif seperti pada kolam air deras dan karamba
jaring apung.
Gejala Klinis
Gejala
klinis adalah tanda-tanda yang dapat dilihat langsung dengan mata
telanjang atau secara kasat mata pada organ luar maupun pada organ
dalam tubuh ikan.
Gejala
khas penyakit KHV dapat dilihat dari kerusakan yang terjadi pada insang
yang diawali dengan memucatnya warna insang dan selanjutnya terjadi
kerusakan pada lembaran insang. Pada kasus serangan yang parah, insang akan mengalami pendarahan.
Selain gejala tersebut, tanda-tanda lain yang nampak adalah:
- Hilangnya nafsu makan
- Produksi lendir yang berlebihan
- Timbulnya infeksi sekunder berupa luka borok maupun melepuh di permukaan tubuh serta iritasi sirip
- Organ dalam seperti limfa dan ginjal mengalami perubahan warna atau rusak.
- Ciri lainnya adalah terjadinya kematian ikan secara cepat dalam satu populasi ikan.
Cara Penularan
Penularan
penyakit KHV serta penyebarannya dari satu lokasi budidaya ke lokasi
lain dapat terjadi melalui aliran air irigasi, sungai, peralatan yang
digunakan atau lalulintas ikan dari daerah yang terserang.
Lingkungan Yang Menunjang
Faktor lingkungan yang berperan dalam menunjang kehidupan virus pathogen ini antara lain adalah temperatur. Temperatur optimum untuk hidup dan berkembang adalah 18-27°C. Serangan yang mengakibatkan kematian ikan dengan cepat (2-3 hari), terjadi pada suhu 22-27°C. Pada kasus wabah, mortalitas 80-100% terjadi dalam waktu 10 hari. Sedangkan pada suhu 30°C keatas tidak terjadi kasus penyakit.
Penanggulangan
Apabila
serangan diikuti dengan infeksi bakterial berupa borok, dapat digunakan
antibiotik yang diijinkan untuk mengobati infeksi sekunder tersebut
melalui suntikan intra muscular.
Mengingat
penyakit yang disebabkan oleh virus ini belum dapat diobati, maka
penanggulangannya dititikberatkan pada pencegahan terjadinya serangan
penyakit terhadap ikan yang belum tertular. Pencegahan
tersebut dilakukan dengan pemberian vitamin C yang dicampurkan ke dalam
pakan dengan dosis 500 mg dalam setiap kilogram pakan yang diberikan
selama pemeliharaan.

0 komentar:
Posting Komentar