Definisi    penyakit dalam patologi ikan

Penyakit didefinisikan sebagai suatu keadaan fisik, morfologi, dan atau fungsi    yang mengalami perubahan dari kondisi normal karena beberapa penyebab, dan terbagi    atas dua kelompok yaitu penyebab dari dalam (internal) dan luar (eksternal).    Penyakit ikan umumnya adalah eksternal. Penyakit internal : genetik, sekresi    internal, imunodefisiensi, saraf dan metabolik. Penyakit eksternal :


1). Non patogen


  • Penyakit      lingkungan :suhu dan kualitas air lainnya (pH, kelarutan gas, zat beracun).
  • Penyakit      nutrisi : kekurangan nutrisi, gejala keracunan bahan pakan.


2). Patogen;    bersifat parasit dan terdiri atas empat kelompok yaitu :


  • Penyakit      viral
  • Penyakit      jamur
  • Penyakit      bakterial


Tabel    1. Karakteristik setiap kelompok patogen




Karakteristik


Virus


Bakteri


Jamur


Parasit


Karakteristik    penyakit infeksi pada ikan

Ikan merupakan salah satu hewan air yang selalu bersentuhan dengan lingkungan    perairan sehingga mudah terinfeksi patogen melalui air. Infeksi bakteri dan    parasit tidak terjadi pada hewan darat melalui perantara udara, namun pada ikan    sering terjadi melalui air. Pada budidaya, air tidak hanya sebagai tempat hidup    bagi ikan, tapi juga sebagai perantara bagi patogen.



Istilah    penting penyakit infeksi pada ikan

Istilah penting yang seringkali digunakan dalam penyakit infeksi ikan adalah    sebagai berikut :



  •       Epidemiologi : ilmu yang mempelajari hubungan berbagai faktor yang mempengaruhi      frekuensi dan penyebaran penyakit pada suatu komunitas.
  • Penyebaran      vertikal : penyebaran penyakit dari suatu generasi ke generasi selanjutnya      melalui telur.
  • Penyebaran      horisontal : penyebaran penyakit dari ikan satu ke ikan yang lain pada kelompok      ikan dan waktu yang sama.
  • Carrier      : hewan yang membawa organisme penyebab penyakit dalam tubuhnya, namun hewan      tersebut terlihat sehat sehingga menjadi pembawa atau penyebar infeksi.
  •       Vektor : hewan yang menjadi perantara organisme penyebab penyakit dari      inang yang satu ke inang yang lain.

    Contoh : siput, burung.
  •       Patogenisitas : kemampuan untuk dapat menyebabkan terjadinya penyakit.     
  •       Virulensi : derajat patogenisitas suatu mikroorganisme.
  • Kisaran      inang : kisaran hewan-hewan yang dapat diinfeksi oleh patogen.


Tabel    2. Patogen pada ikan budidaya air tawar di Indonesia




Spesies          Ikan


Virus


Bakteri


Jamur


Parasit


Prosedur    diagnosa di lapangan


  1. Pengukuran      panjang dan berat ikan.
  2. Pengamatan      tanda-tanda luar pada permukaan tubuh dan insang.
  3. Gunting      lembaran insang dan ambil lendir tubuh untuk mendeteksi parasit di bawah mikroskop.
  4. Ambil      contoh darah dari sirip dada menggunakan jarum suntik untuk pembuatan

    preparat apusan darah dengan menggunakan pewarnaan Giemsa.
  5. Isolasi      jamur dengan menggunakan agar GY jika diduga terjadi infeksi jamur. vi. Isolasi      bakteri dari sirip atau insang dengan menggunakan agar cytophaga, jika diamati      adanya insang atau sirip yang membusuk.
  6. Isolasi      bakteri dari luka dengan menggunakan agar TS atau BHI, jika ikan memiliki      borok atau ada pembengkakan pada permukaan tubuh.
  7. Bedah      ikan dengan peralatan bedah yang bersih untuk membuka rongga perut dan amati      tanda-tanda internal.
  8. Isolasi      bakteri dari hati, ginjal dan limpa dengan menggunakan agar TS atau BHI. x.      Pembuatan preparat limpa pada kaca preparat dengan pewarnaan Giemsa untuk      mendeteksi infeksi bakteri.
  9. Fiksasi      setiap organ dengan larutan formalin 10°I° berpenyangga fosfat- untuk      histopatologi dan dalam etanol 70% untuk uji PCR.


Pekerjaan    di laboratorium

Pekerjaan yang paling penting bagi ahli penyakit adalah mendiagnosa penyakit.    Jika diagnosanya salah, maka penanganannya juga akan salah. Bila terlalu lama    untuk mendiagnosa penyakit, ikan mati sebelum pengobatan dilakukan, diagnosa    harus tepat dan cepat. Prosedur diagnosa adalah sebagai berikut : pertama,    coba isolasi patogen dari ikan yang sakit (kecuali untuk infeksi oleh virus);    kedua, patogen yang diisolasi diinfeksikan ke ikan yang sehat. Bila    diduga virus, larutan yang sudah disaring dengan menggunakan saringan 0,45 µm    homogen, diinfeksikan ke ikan yang sehat. Jika ikan yang sekarat (moribund)    dengan gejala seperti ikan yang sakit tersebut, hal ini membuktikan bahwa yang    diisolasikan tersebut merupakan penyebab penyakit. Dengan demikian, penyebab    penyakit teridentifikasi sebagai spesies yang sama dengan patogen sebelumnya.    Diagnosa penyakit ikan dapat menjadi lengkap dengan adanya identifikasi penyebab    penyakit. Metode pemeriksaan untuk konfirmasi diagnosa berbeda untuk setiap    jenis patogen, virus, bakteri, jamur dan parasit.



Tindakan    penanganan


  • Penyakit      viral : jika ikan terinfeksi oleh virus sangatlah sulit untuk diobati.      Ada dua cara tindakan pencegahan yaitu membersihkan virus penyebab penyakit      dari lingkungan clan meningkatkan kekebalan ikan terhadap viral. Tindakan      pencegahan pertama, desinfeksi semua wadah clan peralatan, seleksi incluk      clan telur bebas virus. Tindakan selanjutnya bila memungkinkan adalah meningkatkan      kualitas telur, penggunaan vaksin clan immunostimulan atau vitamin. Diantara      tindakan penanganan yang ada, vaksin merupakan tindakan yang paling efektif      untuk mencegah penyakit viral. Sampai sekarang, vaksin untuk beberapa penyakit      viral telah dikembangkan sebagai komoditas komersial, tapi untuk virus herpes      koi belum dilakukan. Di masa yang akan datang, vaksin terhadap virus herpes      koi dapat dikembangkan.
  • Penyakit      bakterial : penyakit bakterial dapat diobati dengan antibiotika. Namun,      penggunaan antibiotika yang tidak tepat menghasilkan efek yang negatif. Itulah      sebabnya pemilihan antibiotika yang tepat merupakan pekerjaan yang paling      penting untuk masalah infeksi bakteri. Pemilihan antibiotika dilakukan berdasarkan      hasil uji sensitivitas obat. Antibiotika dapat mengobati dengan cepat ikan      yang terinfeksi dengan bakteri, namun dapat menyebabkan timbulnya bakteri      yang resisten terhadap antibiotika. Dari hal tersebut, pengembangan vaksin      terhadap setiap penyakit bakterial sangatlah penting.
  • Penyakit      jamur : sampai sekarang belum dikembangkan tindakan penanganan untuk      infeksi jamur pada hewan air. Jadi pencegahan tindakan yang dapat dilakukan.      Spora yang berenang di air untuk menemukan inang menunjukkan sensitivitas      terhadap beberapa zat kimia.
  • Penyakit      parasitik : pada umumnya ektoparasit dapat ditangani dengan zat kimia.      Namun, telur dan siste memiliki resistensi terhadap zat kimia. Berdasarkan      keberadaan parasit, pengobatan kedua harus dilakukan setelah spora atau oncomiracidium      menetas. Untuk menentukan jadwal pengobatan untuk setiap parasit, studi siklus      hidup parasit sangatlah penting.


Sumber    : Yuasa, Kei, dkk. 2003. Panduan Diagnosa Penyakit Ikan. Balai Budidaya Air    Tawar Jambi, Ditjen Perikanan Budidaya, DKP dan JICA